Pemerintah Aktif Lobi DPR Dalam Pengadaan Tank Leopard 2A6
JAKARTA -
Meski menuai kritik di tanah air dan penolakan parlemen Belanda, saat
ini sejumlah pihak yang dekat Presiden SBY secara diam-diam tengah
agresif melobi Komisi I DPR RI agar mendukung pembelian 100 MBT (Main
Battle Tank) jenis Leopard 2A6 dari pemerintah Belanda senilai Rp 12
triliun.
"(IPW)
mendapat informasi, ada pihak-pihak tertentu yang dekat dengan Cikeas,
saat ini sangat aktif melakukan lobi ke kalangan Komisi I DPR agar
mendukung pembelian 100 tank tersebut," kata Ketua Presidium Indonesia
Police Watch (IPW), Neta S Pane, dalam siaran pers yang diterima
Tribunnews.com, Rabu (11/1/2012).
Informasi
yang diterima IPW juga menyebutkan, pihak pelobi tersebut akan
memboyong sejumlah anggota Komisi I yang membidangi masalah pertahanan
itu ke Belanda pada akhir Januari ini, untuk melihat kondisi tank yang
diketahui bekas tentara Angkatan Darat negara kincir angin tersebut.
Sebagaimana
kritik sejumlah anggota Komisi I sebelumnya, bahwa penggunaan tank
Leopard seharga 120 juta dollar AS per unit itu sangat tidak tepat
untuk medan di Indonesia.
Menurut
Neta, ada empat alasan pembelian tank tersebut harus ditolak. Keempat
alasan itu, yakni tank Leopard 62 ton terbilang sangat berat, teknologi
pada tank bekas itu jauh tertinggal karena buatan Jerman tahun 1980,
biaya perawatan terlalu mahal, serta tank tersebut tidak cocok dengan
kondisi alam Indonesia yang terdiri dari hutan, rawa-rawa, dan
kepulauan (tank jenis Leoparhd hanya cocok untuk medan seperti di Eropa
dan Afrika Utara).
Tragisnya
lagi, lanjut Neta, ke 100 tank itu akan ditempatkan di kota-kota
besar, seperti di Jakarta, Bandung, Surabaya, Makasar dan Medan.
Sehingga dikhawatirkan tank ini akan digunakan untuk menghadapi aksi
demo mahasiswa dan rakyat. "Padahal, yang dibutuhkan Indonesia saat ini
adalah tank-tank taktis dan kecil untuk menjaga kawasan perbatasan,"
ujarnya.
Pada
Desember 2011 lalu, parlemen Belanda juga telah menolak pemerintah
mereka menjual tank Leopard, yang tak lagi dipakai, ke Indonesia,
dengan alasan rekam jejak Indonesia dalam penegakan Hak Asasi Manusia
(HAM) masih dipandang buruk. Belanda khawatir tank-tank bekas negaranya
itu akan digunakan tentara Indonesia untuk menghadapi para demonstran.
No comments:
Post a Comment