Tuesday 27 August 2013


1
Moeldoko, jenderal yang akan menggantikan Laksamana Agus Suhartono sebagai Panglima TNI, menjamin netralitas militer dalam Pemilu 2014. Ia akan konsen pada program kerja seperti modernisasi alutsista dan peningkatan kesejahteraan prajurit.
JAKARTA-(IDB) : Jenderal TNI Moeldoko menegaskan dirinya akan membawa militer bersikap netral dalam Pemilu 2014. Namun, ia juga meminta pihak mana pun agar tidak menarik-narik militer ke arah politik.
 

"Seluruh prajurit dalam pesta demokrasi memberikan kontribusi terbaik dan ada pada posisi sangat netral, tidak hanya netral," ujar Moeldoko saat tiba di Kompleks Parlemen Senayan untuk memenuhi undangan Sidang Paripurna DPR, Selasa (27/8).

Moeldoko mengaku akan konsen melanjutkan program kerja di lingkungan TNI ketimbang berpikir soal politik. Di antaranya, modernisasi alutsista, menjaga disiplin personil, dan meningkatkan kesejahteraan prajurit. Program kerja itu akan ia laksanakan segera setelah dilantik menggantikan Panglima TNI Agus Suhartono.

Program modernisasi alutsista memang jadi perhatian Komisi I sebagai pekerjaan rumah bagi Panglima TNI yang baru. Wakil Ketua Komisi I Tubagus Hasanuddin mengatakan, Jenderal Moeldoko harus memperhatikan sejumlah item alutsista TNI yang bakal segera didatangkan dari luar negeri.

"Kita akan membeli perlengkapan militer canggih: peluru kendali dari Perancis, pesawat Sukhoi dari Rusia, kapal selam Korea, dan helikopter Apache asal Amerika Serikat. Prajurit TNI harus menguasai teknis penggunaannya, skenarionya untuk perang, dan integrasinya dengan 3 matra yang ada," kata politisi berlatar belakang tentara ini.

No comments:

Post a Comment